Jumat, 28 Oktober 2022

MAKALAH FARMAKOLOGI (contoh)

 MAKALAH FARMAKOLOGI

 

 

A. Anatomi

Ginjal merupakan organ utama untuk membuang produk sisa metabolisme
yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh.Produk-produk ini meliputi urea (dari
metabolisme asam amino), Kreatinin (dari kreatin otot), asam urat (dari asam nukelat) Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium (retroperitoneal), didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor) di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjaradrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira- kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau kurang lebih beratnya antara 120-150 gram

Beberapa fungsi ginjal lainnya yang perlu diketahui, yaitu:

  1. Menyaring dan membuang limbah

Salah satu fungsi ginjal adalah membuang racun, kadar garam berlebih, air dan mineral yang berlebih, serta limbah yang mengandung nitrogen (urea). Darah dapat mengalirkan semua limbah ini menuju ginjal untuk dibuang. Limbah tersebut diubah menjadi urin yang terkumpul di panggul ginjal yang akhirnya keluar dari tubuh. Tanpa ginjal, limbah dan racun dapat menumpuk di dalam darah dan menimbulkan gangguan kesehatan.

  1. Mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh

Fungsi ginjal lainnya yang perlu diketahui adalah mengendalikan dan memantau keseimbangan air dalam tubuh. Melalui organ ini, seluruh jaringan tubuh dipastikan menerima air agar dapat bekerja dengan baik. Ginjal dapat bereaksi terhadap terjadinya perubahan kadar air dalam tubuh. Ginjal mampu menahan air saat tubuh membutuhkannya, sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi.

  1. Mengatur sel darah merah

Fungsi ginjal lainnya yang perlu diketahui adalah mengatur sel darah merah. Peredaran darah membutuhkan oksigen. Saat tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup, maka ginjal akan mengeluarkan hormon eritropoietin. Hormon tersebut dapat merangsang produksi sel darah merah lebih banyak, agar tubuh mendapatkan oksigen lebih banyak. Jika sel darah merah atau kadar oksigen sudah normal, hormon tersebut berhenti diproduksi

 

 

.

  1. Mengatur Tekanan Darah dan Kadar Garam

Mengatur tekanan darah dan kadar garam dalam darah juga merupakan fungsi ginjal yang tak kalah penting. Ginjal akan memproduksi enzim renin sebagai prosesnya. Ketika menyaring darah, aliran dan tekanan darah yang stabil dibutuhkan oleh ginjal.

 

 

BAGIAN GINJAL MANUSIA

 

 

 

 

 

Setelah mengetahui fungsi dari ginjal, kamu juga perlu tahu berbagai bagian dari organ tersebut. Bila diklasifikasikan bagiannya, ginjal manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal. Berikut penjelasannya:

1.Korteks Ginjal

Korteks ginjal adalah bagian paling luar dari ginjal dan dikelilingi oleh kapsul ginjal. Bagian ini juga dikelilingi oleh lapisan lemak, sehingga juga berguna untuk melindungi struktur dalam ginjal dari kerusakan.

 2.Medula Ginjal

Medula terdiri dari bagian bernama lengkung Henle dan piramida ginjal, yang merupakan struktur kecil yang berisi tubulus dan nefron. Tubulus berfungsi untuk mengangkut cairan masuk ke dalam ginjal dan juga urine agar ke luar ginjal. Untuk nefron, bagian untuk berguna untuk mengambil darah, memetabolisme nutrisi, serta membantu untuk mengeluarkan limbah yang telah disaring.

3.Pelvis Ginjal

Pelvis adalah bagian terdalam ginjal yang berbentuk corong. Pelvis berfungsi sebagai wadah penampung urine sementara dan jalur untuk cairan berpindah dari ginjal menuju kandung kemih. Akhirnya, urine dialirkan ke ureter dan dibuang keluar dari tubuh.

Penyebab terjadinya penyakit ginjal kronis:

Ada berbagai macam penyakit pada ginjal, salah satunya adalah penyakit ginjal kronis. Hal ini dapat ditandai dengan adanya protein dalam urine dan adanya penurunan fungsi ginjal. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab dari penyakit ini, seperti:

        Diabetes.

        Tekanan darah tinggi (hipertensi).

        Glomerulonefritis.

        Penyakit ginjal polikistik.

        Batu ginjal.

        Infeksi saluran kemih.

        Obat-obatan dan racun.

 

  1. Jenis efek toksit

Toksisitas ginjal atau nefrotoksisitas adalah toksisitas pada ginjal . Toksisitas ginjal merupakan efek beracun dari beberapa zat, baik bahan kimia beracun dan obat - obatan, pada fungsi ginjal. Toksisitas pada ginjal memiliki berbagai bentuk, dan beberapa obat dapat memengaruhi fungsi ginjal dalam lebih dari satu cara. Nefrotoksin adalah zat-zat yang menunjukkan nefrotosisitas.

Nefrotoksisitas tidak boleh dikacaukan dengan fakta bahwa beberapa obat sebagian besar diekskresikan oleh ginjal dan perlu penyesuaian dosis pada seseorang yang memiliki penurunan fungsi ginjal (misalnya heparin, lithium).

  1. Kardiovaskuler Sunting

       Umum: diuretikβ blokir, agen vasodilator

        Diuretik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat atau penyebab naiknya laju urinasi. Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukan jumlah pengeluaran (kehilangan) zat-zat terlarut dan air. Fungsi utama diuretika adalah untuk memobilisasi cairan edema, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali menjadi normal.

        Penyekat beta (bahasa Inggrisbeta blocker) adalah kelas obat yang digunakan untuk mengatur ritme jantung abnormal dan menjaga jantung dari serangan jantung berulang setelah serangan jantung pertama. Penyekat beta digunakan pula untuk mengobati darah tinggi, walaupun tidak lagi jadi pilihan utama. Pada 1964, James Black menyintesiskan penyekat beta—propranolol dan pronetalol pertama yang dianggap sebagai salah satu sumbangsih terpenting dalam bidang kedokteran dan farmakologi pada abad ke-20

        Vasodilasi (bahasa Inggrisvasodilation) atau vasodilatasi (bahasa Belandavasodilatatie) adalah pelebaran lumen pembuluh darah. Hal ini terjadi saat ada peningkatan kebutuhan aliran darah ke jaringan tubuh. Vasodilasi adalah proses fisiologis tubuh dalam rangka mempertahankan homeostasisnya. Tubuh manusia menghasilkan zat yang menyebabkan vasodilasi seperti oksida nitratasetilkolinprostaglandin, dan histamin.

Proses vasodilasi akan menyebabkan penurunan tekanan darah. Hal ini terjadi karena dengan pelebaran pembuluh darah, darah yang dibawa akan lebih banyak sehingga tekanan pada pembuluh darah akan menurun. Penyebab terjadinya vasodilasi terbagi dua: faktor eksogen dan faktor endogen. Faktor eksogen antara lain konsumsi alkohol, makanan tertentu seperti cabai, olahraga, obat-obat tertentu, dan suhu. Sementara itu, faktor endogen adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh, hormon, aktivitas saraf, peningkatan osmolaritas cairan ekstraselular, peningkatan oksida nitrat, ion kalium, ion hydrogen, dan adenosine.

       Lokal: penghambat ACEsiklosporin, takrolimus.

        Obat-obatan penghambat ACE (ACE inhibitor) adalah golongan obat yang menghambat kerja enzim angiotensin-converting enzyme (ACE), yakni enzim yang berperan dalam sistem renin-angiotensin tubuh yang mengatur volume ekstraseluler (misalnya plasma darah, limfa, dan cairan jaringan tubuh), dan vasokonstriksi arteri. ACE inhibitor berguna untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, meningkatkan kerja jantung, dan mengurangi beban kerja jantung pada pasien gagal jantung. Inhbitor ACE merupakan analog nonpeptida dari angiotensin I. Inhibitor ACE terikat kuat pada sisi aktif ACE, yaitu terjadi kompleks dengan ion Zn dan berinteraksi dengan gugus bermuatan positif dan kantong hidrofobik.

        Siklosporin merupakan senyawa organik dengan sifat imunosupresif yang digunakan dalam perawatan setelah transplantasi organ alogenik untuk meredam aktivitas sistem kekebalan, hingga oleh karena itu, menurunkan penolakan terhadap organ baru

 

 

 

 

 

 

 

 

.

        Takrolimus (juga disebut FK-506 atau Fujimycin) adalah obat imunosupresif yang digunakan setelah transplantasi organ untuk mengurangi aktivitas kekebalan tubuh pasien sehingga mengurangi risiko penolakan transplantasi organ. Struktur senyawa takrolimus

 

  1. Efek tubular langsung Sunting

       Tubulus berbelit-belit proksimal: Antibiotik aminoglikosida (misal gentamisin), amfoterisin Bcisplatin, media radiokontrasimunoglobulinmanitol

        Amfoterisin B adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur berat dan leismaniasis. Amfoterisin B efektif untuk mengobati infeksi jamur seperti aspergilosisblastomikosiskandidiasiskoksidioidomikosis, dan kriptokokosis. Untuk beberapa jenis infeksi, amfoterisin B diberikan bersamaan dengan flusitosin. Obat ini diberikan secara intravena.

Efek samping yang umum terjadi antara lain demam, menggigil, dan sakit kepala setelah obat diberikan, serta gangguan ginjal. Gejala alergi seperti anafilaksis dapat terjadi. Efek samping berat lainnya antara lain hipokalemia dan miokarditis. Amfoterisin B relatif aman digunakan pada pasien hamil. Terdapat formulasi dengan lipid yang memiliki risiko efek samping lebih rendah. Obat ini termasuk dalam kelas poliena dan bekerja dengan merusak membran sel jamur.

Amfoterisin B adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur berat dan leismaniasis. Amfoterisin B efektif untuk mengobati infeksi jamur seperti aspergilosisblastomikosiskandidiasiskoksidioidomikosis, dan kriptokokosis. Untuk beberapa jenis infeksi, amfoterisin B diberikan bersamaan dengan flusitosin. Obat ini diberikan secara intravena.

        Cisplatin diberikan secara intravena sebagai infus jangka pendek dalam larutan saline untuk pengobatan kanker ganas. Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker, seperti sarkoma, beberapa karsinoma (misalnya, sel kecil kanker paru-parukarsinoma sel skuamosa kepala dan leher dan kanker ovarium), limfomakanker kandung kemihkanker serviks. Cisplatin sangat efektif melawan kanker testis; tingkat kesembuhan akan meningkat dari 10% sampai 85%

       Tubulus distal : NSAID (misalnya aspirinibuprofendiklofenak ), penghambat ACE, siklosporin, garam litiumsiklofosfamidamfoterisin B

        Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS atau Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)) adalah kelas obat yang sama-sama memberikan efek analgesik (antinyeri) dan antipiretik (penurun panas), dan dalam dosis yang lebih tinggi berefek anti-inflamasi. Istilah "nonsteroid" membedakan obat ini dari anti-inflamasi lain yaitu "steroid", yang bekerja menekan produksi eikosanoid. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1960, digunakan untuk menjauhkan obat baru dari tragedi iatrogenik terkait steroid.

       Obstruksi tubular: sulfonamidmetotreksatasiklovirdietilen glikoltriamteren.

        Sulfonamida (atau sering juga disebut obat sulfa) merupakan golongan obat-obatan yang memiliki gugus fungsi sulfonamida. Golongan obat ini ada yang memiliki sifat antimikroba dan ada juga yang tidak. Obat sulfa yang tidak memiliki aktivitas antibakteri misalnya sultiam yang digunakan sebagai antikonvulsan, juga sulfonilurea dan diuretik tiazid. Sulfametoksazol merupakan sulfonamida yang bersifat antibakteri.Alergi terhadap sulfonamid sering terjadi. Insiden keseluruhan dari reaksi obat yang merugikan terhadap antibiotik sulfa adalah sekitar 3%, atau angka ini dekat dengan kejadian alergi karena penisilin;  maka obat yang mengandung sulfonamida diresepkan dengan hati-hati. Beberapa obat atau bahan tamabahan makanan mengandung belerang seperti sulfat dan sulfit, tetapi secara kimiawi tidak terkait dengan gugus sulfonamida, sehingga tidak menyebabkan reaksi hipersensitivitas yang sama seperti yang terlihat pada sulfonamida.Saat ini, sulfonamida jarang diresepkan di negara-negara maju, tetapi sulfonamid masih merupakan obat antimikroba yang umum di negara berkembang karena harganya yang murah.

 

 

 

 

 

 

  1. Nefritis interstitial akut Sunting

       Antibiotik β laktamvankomisinrifampisinsulfonamidsiprofloksasinNSAIDranitidinsimetidinfurosemidtiazidfenitoin.

  1. Nefritis interstitial kronisSunting

       Garam lithium

       Siklosporin

  1. Glomerulonefritis akutSunting

Penyakit glomerular yang diinduksi obat tidak umum tetapi beberapa obat yang terlibat. Lesi glomerulus terjadi terutama melalui jalur yang diperantarai imun daripada melalui toksisitas obat langsung.

        Heroin dan pamidronat diketahui menyebabkan glomerulosklerosis segmental fokal

        Terapi garam emas dapat menyebabkan nefropati selaput 

        Penisilinamin

  1. Penyebab diabetes insipidusSunting

        Garam lithium

        Amfoterisin B - terbalikkan pada dosis rendah, tak terbalikkan pada dosis tinggi

        Fluorida

        Demeclocycline

        Foscarnet

  1. Nefrotoksin lainnyaSunting

        Timbalmerkuri dan garam kadmium 

        Aristolochic acid, ditemukan pada beberapa tanaman dan dalam beberapa suplemen herbal yang berasal dari tanaman tersebut, telah terbukti memiliki efek nefrotoksik pada manusia.

        Rhubarb mengandung beberapa nefrotoksin yang dapat menyebabkan peradangan ginjal pada beberapa orang.

        Asam fumarat, atau juga dikenal dengan bahan tambahan makanan E297

        Orellanine

  1. DiagnosisSunting

Nefrotoksisitas biasanya dipantau melalui tes darah sederhana. Penurunan bersihan kreatinin menunjukkan fungsi ginjal yang buruk. Level kreatinin normal adalah antara 80 - 120 μmol/L. Dalam radiologi intervensi, semua tingkat pembersihan kreatinin pasien diperiksa sebelum prosedur.

Kreatinin serum adalah ukuran lain dari fungsi ginjal, yang mungkin lebih bermanfaat secara klinis ketika berhadapan dengan pasien dengan penyakit ginjal dini.

  1. EtimologiSunting

Kata nefrotoksisitas (/ˌnɛfroʊtɒkˈsɪsɪti/) menggunakan bentuk menggabungkan dari nephro- + tox- + -icity, menghasilkan "keracunan ginjal".

 

 

 

 

 

 

  1. Penanganan

1. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup mampu menunjang proses pengobatan yang dilakukan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup pengidap. Ini beberapa perubahan gaya hidup yang disarankan:

        Berhenti merokok.

        Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang.

        Batasi asupan garam kurang dari 6 gram sehari atau setara dengan 1 sendok teh.

        Olahraga secara teratur, setidaknya 150 menit dalam seminggu.

        Kurangi atau hindari konsumsi alkohol. 

        Melakukan diet sehat jika kelebihan berat badan.

        Hindari konsumsi obat antiinflamasi non steroid, seperti ibuprofen. Jangan konsumsi obat tersebut tanpa anjuran dokter.

2. Terapi Obat-Obatan

Terapi obat-obatan dilakukan untuk mengontrol gangguan kesehatan yang sudah dialami pengidap sebelumnya. Berikut ini beberapa gangguan kesehatan tersebut:

        Obat pengontrol darah tinggi, yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, menjaga fungsi ginjal, dan memperlambat terjadinya kerusakan ginjal.

        Obat pengontrol kalium dalam darah, yang berfungsi mencegah kelemahan otot dan meningkatkan detak jantung.

        Antibiotik, yang berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri pada ginjal.

        Obat diuretik, yang berfungsi untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dan mencegah pembengkakan pada tungkai.

        Obat pereda rasa nyeri, yang berfungsi untuk meredakan rasa sakit di area punggung dan perut.

        Obat pelemas otot saluran kemih, yang berfungsi agar benda-benda asing dalam saluran kemih dapat dikeluarkan dengan mudah.

3. Prosedur Cuci Darah

Cuci darah adalah prosedur yang dilakukan untuk membuang cairan, limbah, dan racun yang menumpuk dalam tubuh. Proses tersebut seharusnya dapat dilakukan secara alami oleh organ ginjal. Namun, ketika organ ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya tersebut, prosedur cuci darah dibutuhkan.

Sejauh ini, ada 2 jenis dialisis yang umum dilakukan, yaitu:

        Hemodialisis, yaitu prosedur yang dilakukan menggunakan alat untuk membersihkan darah.

        Dialisis peritoneal, yaitu prosedur yang dilakukan menggunakan membran peritoneal perut untuk menyaring darah kotor..

4. Prosedur Transplantasi Ginjal

Prosedur transplantasi ginjal umumnya dilakukan pengidap stadium akhir. Prosedur ini dilakukan dengan mengganti ginjal pengidap dengan ginjal dari donor, yang sudah disesuaikan dengan kriteria ginjal pengidap. Berikut dua kategori donor dalam prosedur transplantasi ginjal:

        Living-donor kidney transplant, yaitu ginjal yang didapatkan dari pendonor yang masih hidup.

        Deceased-donor kidney transplant, yaitu ginjal yang didapatkan dari pendonor yang baru meninggal dunia. Tentunya atas izin pendonor saat masih hidup dan keluarga terdekat.

Saat ini, Indonesia masih menggunakan pendonor hidup untuk melakukan prosedur transplantasi ginjal

Food toxic

 Toxi food (Makanan berbahaya ) adalah jenis makanan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Saat ini hampir semua makanan yang kita makan mengandung bahan kimia yang berbahaya. Mulai dari makanan olahan pabrik, sayur mayor, sampai makanan tradisional di pasar.

Jenis jenis makanan yang merusak ginjal yaitu:

 

1.Makanan kaleng

Bagi penderita penyakit ginjal sudah seharusnya menghindari segala jenis makanan kalengan, bahkan orang sehat sekalipun harus membatasinyaPerlu diketahui bahwa sebagian besar makanan kaleng mengandung kadar natrium sangat tinggi karena garam tersebut berfungsi sebagai bahan pengawet.

2. Makanan instan

Sama seperti makanan kalengan, makanan instan atau siap saji juga mengandung kadar natrium yang tinggi. Contohnya seperti mi instan, pizza beku, hotdog, kentang goreng beku, donat, atau makanan sudah matang yang dibekukan.

3. Roti gandum utuh

Roti gandum utuh termasuk salah satu makannan yang merusak ginjal. Meski menyehatkan, roti jenis ini nyatanya kurang baik di konsumsi penderita ginjal sebab kandungan seratnya cukup tinggi. Semakin banyak dedak dan biji bijian dalam roti gandum  maka jumlah fosfor dan kaliumnya juga tinggi .Alternatifnya  penderita ginjal bisa makan roti putih

5. Nasi merah

Serupa dengan roti gandum, nasi merah perlu dihindari penderita penyakit ginjal karena memiliki kalium dan fosfor dalam jumlah tinggi dibanding nasi putih. Satu cangkir nasi merah matang mengandung 150 mg fosfor dan 154 mg kalium, sedangkan secangkir nasi putih matang hanya mengandung 69 mg fosfor dan 54 mg kalium.

6. Aneka produk susu

Produk susu kaya akan berbagai vitamin dan nutrisi karena merupakan sumber alami fosfor, kalium, dan protein.Sayangnya, beberapa jenis makanan atau minuman dengan kandungan susu sapi kurang baik dikonsumsi penderita ginjal. Untuk susu pengganti sebaiknya konsumsi susu almond.

Berikut adalah penjelasan menge kontaminasi fisik, kimia, serta biologi:

         Kontaminasi fisik. Arti kontaminasi fisik adalah benda asing yang masuk kedalam makanan atau minuman. Benda asing tersebut antara lain rambut, logam, plastik, kotoran, debu, kuku dan lain-lain.

 

         Kontaminasi biologis. Arti kontaminasi biologis ialah suatu zat yang diproduksi mahluk hidup, seperti manusia, tikus, serta hama yang makanan atau minuman.

         Kontaminasi kimia. Kontaminasi kimia meliputi herbisida, pestisida, serta obat obatan hewan. Selain itu, ada juga yang bersumber dari lingkungan seperti udara atau tanah serta polusi air. Kemudian ada juga migrasi dari kemasan makanan, penggunaan zat aditif atau racun alami, serta kontaminasi silang yang terjadi selama makanan diproses.

 .      

                  Food safety

Food Safety atau Keamanan Pangan merupakan tindakan pencegahan makanan/minuman dari risiko pencemaran zat-zat kimia, biologi, atau lainnya yang mengancam kesehatan jika dikonsumsi.

Tindakan ini diterapkan dalam industri makanan karena bersinggungan langsung dengan kebutuhan primer masyarakat sebagai konsumen.

 

  1.  Berikut ini akan kita uraikan satu persatu cara menjaga food safety dalam industri makanan:

1..Higienitas/Kebersihan dan Sanitasi Lingkungan

  Kebersihan dan sanitasi lingkungan produksi industri makanan wajib diwujudkan. Sejumlah tindakan diupayakan demi mengendalikan dan mengelola beragam faktor risiko kontaminasi atau keracunan bahan makanan/minuman supaya aman dikonsumsi.

2.Food Safety Dalam Industri Makanan

Share

Tweet

Share

food safety

Food Safety atau Keamanan Pangan merupakan tindakan pencegahan makanan/minuman dari risiko pencemaran zat-zat kimia, biologi, atau lainnya yang mengancam kesehatan jika dikonsumsi. Tindakan ini diterapkan dalam industri makanan karena bersinggungan langsung dengan kebutuhan primer masyarakat sebagai konsumen.

3. Aturan Perundangan Food Safety

Food Safety dijelaskan khusus dalam hukum di Indonesia, tepatnya dalam Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 2004 dan praktiknya merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 1096 Tahun 2011 mengenai Higiene Sanitasi Jasa Boga. Dengan adanya regulasi itulah ditegaskan sanksi jika pelaku industri makanan/minuman ketahuan belum menerapkan kebijakan Food Safety apalagi jika sudah terlanjur muncul keluhan konsumen terkait risiko atau dampak kesehatan akibat produk-produk yang dipasarkan.

4.Food Safety, GMP, dan Peningkatan Keuntungan Industri Makanan

Setiap jenis industri termasuk makanan/minuman wajib mengimplementasikan GMP atau Good Manufacturing Practice, yaitu cara produksi yang baik dengan tujuan mewujudkan kualitas produk. Standar penerapan GMP industri makanan biasanya mengacu pada sertifikasi oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang memberikan penilaian berdasarkan beberapa aspek yaitu:

        Desain dan fasilitas

        Pengendalian operasional (produksi)

        Jaminan kualitas

        Metode penyimpanan

        Perlindungan dari hama/bakteri

        Tingkat kebersihan karyawan

        Pemeliharaan, perawatan, dan sanitasi

        Penanganan dan regulasi limbah

        Training

        Edukasi ke konsumen

Penerapan Food Safety berdasarkan GMP akan meningkatkan keuntungan industri makanan/minuman:

 

        Reputasi positif perusahaan

        Kepercayaan konsumen

        Peluang menembus pasar global

Bagi semua pelaku industri makanan/minuman, kebijakan Food Safety ini wajib diterapkan. Faktor-faktor penting mulai dari kebersihan dan sanitasi lingkungan, higiene makanan, higienis sarana dan peralatan, dan higiene individu/operator produk makanan. Berikut ini akan kita uraikan satu persatu cara menjaga food safety dalam industri makanan:

1.Higienitas/Kebersihan dan Sanitasi Lingkungan

Kebersihan dan sanitasi lingkungan produksi industri makanan wajib diwujudkan. Sejumlah tindakan diupayakan demi mengendalikan dan mengelola beragam faktor risiko kontaminasi atau keracunan bahan makanan/minuman supaya aman dikonsumsi.

Request Layanan

Praktik higiene dan sanitasi diupayakan sebagai tindakan pencegahan resiko dan ancaman kesehatan secara detail mulai dari persiapan produksi, pengolahan, penyimpanan, loading, pengemasan, sampai siap dipasarkan ke konsumen.

Kebijakan seperti apakah yang dapat mewujudkan tujuan kebersihan dan sanitasi industri makanan ini?

Perusahaan harus mewajibkan semua karyawannya untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dengan penyediaan fasilitas-fasilitas kebersihan untuk mencuci tangan, mencuci wadah, dan pemisahan limbah makanan dengan hasil olahan produk.

Tujuannya pun bukan cuma untuk produk-produk olahan yang siap di pasaran, tapi kondisi lingkungan area produksi secara menyeluruh. Artinya, kebijakan ini juga diterapkan di setiap sudut kantor, pabrik, lokasi penyimpanan, ruang-ruang kantin, dan sebagainya. Melalui kebijakan higiene dan sanitasi lingkungan inilah perusahaan mampu mewujudkan tenaga kerja produktif, sehat, dan berkualitas.

2. Higienitas Makanan

Yang dimaksud sebagai makanan adalah semua bahan selain obat-obatan yang dapat dikonsumsi, mengandung nutrisi, aman, dan higienis karena masuk ke dalam tubuh manusia; berupa produk siap olah atau disajikan/disantap langsung.

Higienitas makanan berarti kualitas yang sudah sesuai standar kesehatan dan diawasi secara ketat sesuai dasar-dasar sanitasi.

 Dasar-dasar penerapan sanitasi meliputi:

        Pengecekan dan pengawasan kualitas bahan baku/mentah

        Storage/penyimpanan bahan

        Sistem penyediaan dan aliran air

        Perlindungan kontaminasi dari lingkungan produksi, perlengkapan, dan tenaga kerja

Food safety dalam industri makanan diuraikan dalam lima langkah ketat:

  1. .Sterilisasi Alat. Semua alat operasional pengolahan produk makanan/minuman wajib steril demi mencegah risiko mikroorganisme yang berasal dari tubuh manusia.
  2. Perlindungan Risiko Kontaminasi. Semua produk makanan harus terlindung dari debu/kotoran lainnya, dengan wadah/pembungkus yang aman.
  3. Penyimpanan dalam Lemari Es. Penyimpanan dalam lemari es mencegah risiko pembusukan atau kerusakan produk makanan.
  4. Sistem Pemanasan Makanan. Mencegah risiko bakteri dari jenis makanan yang harus disantap dalam keadaan hangat.
  5. Durasi Penyimpanan Makanan. Semua produk makanan memiliki durasinya jika disimpan dalam wadah atau pembungkus sehingga pengawasan mesti ketat dan detail.

3. Sarana dan Peralatan

    Industri makanan/minuman wajib memakai sarana dan peralatan yang dibuat dari bahan yang aman, selalu bersih, dan tidak punya risiko reaksi dengan bahan makanan. Setiap saran dan peralatan produksi produk itu juga sebaiknya dari bahan yang gampang dibersihkan.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan juga diatur secara detail bagaimana sarana dan peralatan itu dikelola demi mewujudkan tujuan higiene, berdasarkan syarat-syarat berikut:

 

  1.   Memisahkan lokasi/wadah pencucian bahan makanan dari tempat produksi.
  2. .Semua perlengkapan wajib dibersihkan dan dicuci menggunakan bahan deterjen.
  3. .Khusus untuk bahan makanan yang disantap secara mentah atau tidak melalui proses pengolahan, metode pembersihan/pencuciannya wajib memakai larutan kaporit atau kalium atau direbus dalam air mendidih.
  4. Penyimpanan semua peralatan pengolahan produk makanan di tempat yang bersih dan aman dari berbagai jenis hama/bakteri.

4.  Higiene Individu/Operator Produk Makana Semua individu atau operator produk makanan wajib menjaga higenitasnya, sejak dari masa persiapan bahan makanan hingga pengemasan untuk siap dipasarkan.

Industri makanan/minuman wajib memperhatikan faktor ini secara seksama karena jangan sampai kecolongan jika ada tenaga kerja yang sakit dan berpotensi menulari bahan makanan yang siap diolah. Bahkan masih dalam Peraturan Menteri Kesehatan juga diatur secara spesifik mengenai aturan-aturan tenaga kerja/operator produk makanan/minuman yaitu kepemilikan sertifikat khusus, berbadan sehat sesuai keterangan dokter, penggunaan sarung tangan, masker, celemek, penutup rambut, sepatu kedap air, dan sebagainya.

  

     Efek toksik

Efek toksi adalah aksi tambahan dari obat yang lebih berat dibanding efek samping dan merupakan efek yang tidak di inginkan .hal ini tergantung pada dosis yang di berikan

Prinsip umum

        Efek toksis yang di timbulnya oleh suatu zat akibatnya sangat bervariasi ,tergantung dari zat target orang, mekanisme aksi, dan besarnya dosis .menilai keberbahayaan suatu zat, tindakan pencegahan dan pengobatan jika terjadi efek toksik atau keracunan

        Efek toksik akan terjadi interaksi antara

ZB/ metabolitnya dg bagian tertentu

mahluk hidup atau reseptornya

         Bagian tertentu à enzim, protein,

lemak, asam nukleat, organela sel,

membran sel bahkan jaringan.

 

Berdasarkan target organ

        Neurotoksik

         Kardiotoksik

         Nefrotoksik

        Hepatotoksik

         Immunotoksik

         Hemotoksik

         genotoksik

 

Berdasarkan Waktu dan tempat

        Keracunan Akut → lokal, sistemik

         Keracunan Sub akut/Sub kronis → lokal, sistemik

         Keracunan Kronis → lokal, sistemik

 

Berdasarkan Skala waktu timbulnya efek toksik

        Persisten →permanen →luka parut

         Transien/ temporer →sesaat/reversibel →narkosis

        Laten → onzet lambat toksisitas terjadi tetapi gejala2 tdk terlihat setelah paparan →neuropati perifer

        Kumulatif → paparan berikutnya akan meningkatkan toksisitas dari paparan sebelumnya →fibrosis hati

Dampak efek toksik

Inflamasi

        Nekrosis

        Penghambatan enzim

         Biochemical uncoupling

         Sintetis mematikan (Apoptosis)

         Peroksidasi lipid

        Terbentuknya ikatan kovalen

         Neoplasma

         Toksisitas reproduksi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa :

  1. Ginjal merupakan organ utama untuk membuang produk sisa metabolisme
    yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
  2. Fungsi ginjal yaitu :
    1. Menyaring dan membuang limbah.
    2. Mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.
    3. Mengatur sel darah merah.
    4. Mengatur tekanan darah dan kadar gram.
  3. Bagian pada ginjal terdiri atas : korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal.
  4. Toksisitas ginjal atau nefrotoksisitas adalah toksisitas pada ginjal . Toksisitas ginjal merupakan efek beracun dari beberapa zat, baik bahan kimia beracun dan obat - obatan, pada fungsi ginjal. Toksisitas pada ginjal memiliki berbagai bentuk, dan beberapa obat dapat memengaruhi fungsi ginjal dalam lebih dari satu cara. Nefrotoksin adalah zat-zat yang menunjukkan nefrotosisitas.
  5. Penanganan yang perlu dilakukan yaitu dengan cara:

       Perubahan gaya hidup.

       Terapi obat-obatan.

       Prosedur cuci darah.

       Prosedur transplantasi ginjal.

 

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono D.iwan dkk.(2009). Neurotransmitter Dalam Fisiologi Saraf Otonom

Hakim.2019.Keracunan pada ginjal

Irianto.Abi dkk.2017.Anatomi ginjal

Rahayu.muji.Solihat irwan.2018.Toksikologi klinik