MAKALAH FARMAKOLOGI
A. Anatomi
Ginjal merupakan organ utama untuk
membuang produk sisa metabolisme
yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh.Produk-produk ini meliputi urea (dari
metabolisme asam amino), Kreatinin (dari kreatin otot), asam urat (dari asam
nukelat) Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium
(retroperitoneal), didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar
(transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor) di bawah hati dan
limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjaradrenal (juga disebut
kelenjar suprarenal). Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3.
Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3
cm, kira- kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang
dari 1% berat seluruh tubuh atau kurang lebih beratnya antara 120-150 gram
Beberapa
fungsi ginjal lainnya yang perlu diketahui, yaitu:
- Menyaring dan membuang limbah
Salah satu fungsi ginjal
adalah membuang racun, kadar garam berlebih, air dan mineral yang berlebih,
serta limbah yang mengandung nitrogen (urea). Darah dapat mengalirkan semua
limbah ini menuju ginjal untuk dibuang. Limbah tersebut diubah menjadi urin
yang terkumpul di panggul ginjal yang akhirnya keluar dari tubuh. Tanpa ginjal,
limbah dan racun dapat menumpuk di dalam darah dan menimbulkan gangguan
kesehatan.
- Mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh
Fungsi ginjal lainnya
yang perlu diketahui adalah mengendalikan dan memantau keseimbangan air dalam
tubuh. Melalui organ ini, seluruh jaringan tubuh dipastikan menerima air agar
dapat bekerja dengan baik. Ginjal dapat bereaksi terhadap terjadinya perubahan
kadar air dalam tubuh. Ginjal mampu menahan air saat tubuh membutuhkannya,
sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi.
- Mengatur sel darah merah
Fungsi ginjal lainnya
yang perlu diketahui adalah mengatur sel darah merah. Peredaran darah
membutuhkan oksigen. Saat tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup, maka
ginjal akan mengeluarkan hormon eritropoietin. Hormon tersebut dapat merangsang
produksi sel darah merah lebih banyak, agar tubuh mendapatkan oksigen lebih
banyak. Jika sel darah merah atau kadar oksigen sudah normal, hormon tersebut
berhenti diproduksi
.
- Mengatur Tekanan Darah dan Kadar Garam
Mengatur tekanan darah dan kadar garam dalam
darah juga merupakan fungsi ginjal yang tak kalah penting. Ginjal akan
memproduksi enzim renin sebagai prosesnya. Ketika menyaring darah, aliran dan
tekanan darah yang stabil dibutuhkan oleh ginjal.
BAGIAN
GINJAL MANUSIA
Setelah
mengetahui fungsi dari ginjal, kamu juga perlu tahu berbagai bagian dari organ
tersebut. Bila diklasifikasikan bagiannya, ginjal manusia terdiri dari tiga
bagian, yaitu korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal. Berikut
penjelasannya:
1.Korteks
Ginjal
Korteks
ginjal adalah bagian paling luar dari ginjal dan dikelilingi oleh kapsul
ginjal. Bagian ini juga dikelilingi oleh lapisan lemak, sehingga juga berguna
untuk melindungi struktur dalam ginjal dari kerusakan.
2.Medula Ginjal
Medula
terdiri dari bagian bernama lengkung Henle dan piramida ginjal, yang merupakan
struktur kecil yang berisi tubulus dan nefron. Tubulus berfungsi untuk
mengangkut cairan masuk ke dalam ginjal dan juga urine agar ke luar ginjal.
Untuk nefron, bagian untuk berguna untuk mengambil darah, memetabolisme
nutrisi, serta membantu untuk mengeluarkan limbah yang telah disaring.
3.Pelvis
Ginjal
Pelvis
adalah bagian terdalam ginjal yang berbentuk corong. Pelvis berfungsi sebagai
wadah penampung urine sementara dan jalur untuk cairan berpindah dari ginjal
menuju kandung kemih. Akhirnya, urine dialirkan ke ureter dan dibuang keluar
dari tubuh.
Penyebab
terjadinya penyakit ginjal kronis:
Ada
berbagai macam penyakit pada ginjal, salah satunya adalah penyakit ginjal
kronis. Hal ini dapat ditandai dengan adanya protein dalam urine dan adanya
penurunan fungsi ginjal. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab dari
penyakit ini, seperti:
●
Diabetes.
●
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
●
Glomerulonefritis.
●
Penyakit ginjal polikistik.
●
Batu ginjal.
●
Infeksi saluran kemih.
●
Obat-obatan dan racun.
- Jenis efek toksit
Toksisitas ginjal atau nefrotoksisitas adalah toksisitas pada
ginjal . Toksisitas ginjal merupakan efek beracun dari beberapa zat, baik bahan
kimia beracun dan obat - obatan, pada fungsi ginjal. Toksisitas pada ginjal
memiliki berbagai bentuk, dan beberapa obat dapat memengaruhi fungsi ginjal
dalam lebih dari satu cara. Nefrotoksin adalah zat-zat yang menunjukkan
nefrotosisitas.
Nefrotoksisitas tidak boleh dikacaukan dengan fakta bahwa
beberapa obat sebagian besar diekskresikan oleh ginjal dan perlu penyesuaian
dosis pada seseorang yang memiliki penurunan fungsi ginjal (misalnya heparin, lithium).
- Kardiovaskuler Sunting
⮚
Umum: diuretik, β blokir, agen vasodilator
●
Diuretik adalah istilah
yang digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat atau penyebab naiknya
laju urinasi. Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan
pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukan
adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukan jumlah
pengeluaran (kehilangan) zat-zat terlarut dan air. Fungsi utama diuretika
adalah untuk memobilisasi cairan edema, yang berarti mengubah keseimbangan
cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali menjadi normal.
●
Penyekat beta (bahasa
Inggris: beta blocker) adalah kelas obat yang digunakan untuk mengatur ritme
jantung abnormal dan menjaga jantung dari serangan
jantung berulang setelah serangan jantung
pertama. Penyekat beta digunakan pula untuk mengobati darah tinggi, walaupun
tidak lagi jadi pilihan utama. Pada 1964, James Black menyintesiskan
penyekat beta—propranolol dan pronetalol pertama
yang dianggap sebagai salah satu sumbangsih terpenting dalam bidang kedokteran
dan farmakologi pada abad ke-20
●
Vasodilasi (bahasa
Inggris: vasodilation) atau vasodilatasi (bahasa
Belanda: vasodilatatie) adalah pelebaran lumen
pembuluh darah. Hal ini terjadi saat ada peningkatan kebutuhan aliran darah ke
jaringan tubuh. Vasodilasi adalah proses fisiologis tubuh dalam rangka
mempertahankan homeostasisnya. Tubuh manusia menghasilkan zat yang menyebabkan
vasodilasi seperti oksida nitrat, asetilkolin, prostaglandin, dan histamin.
Proses vasodilasi akan menyebabkan penurunan tekanan darah. Hal
ini terjadi karena dengan pelebaran pembuluh darah, darah yang dibawa akan
lebih banyak sehingga tekanan pada pembuluh darah akan menurun. Penyebab
terjadinya vasodilasi terbagi dua: faktor eksogen dan faktor endogen. Faktor
eksogen antara lain konsumsi alkohol, makanan tertentu seperti cabai, olahraga,
obat-obat tertentu, dan suhu. Sementara itu, faktor endogen adalah zat kimiawi
yang dihasilkan tubuh, hormon, aktivitas saraf, peningkatan osmolaritas cairan
ekstraselular, peningkatan oksida nitrat, ion kalium, ion hydrogen, dan
adenosine.
⮚
Lokal: penghambat ACE, siklosporin, takrolimus.
●
Obat-obatan penghambat ACE (ACE inhibitor) adalah
golongan obat yang menghambat kerja enzim angiotensin-converting enzyme (ACE), yakni enzim yang berperan
dalam sistem
renin-angiotensin tubuh yang mengatur volume ekstraseluler (misalnya
plasma darah, limfa, dan cairan jaringan tubuh), dan vasokonstriksi arteri.
ACE inhibitor berguna untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi,
meningkatkan kerja jantung, dan mengurangi beban kerja jantung pada
pasien gagal
jantung. Inhbitor ACE merupakan analog nonpeptida dari
angiotensin I. Inhibitor ACE terikat kuat pada sisi aktif ACE, yaitu terjadi
kompleks dengan ion Zn dan berinteraksi dengan gugus bermuatan positif dan
kantong hidrofobik.
●
Siklosporin merupakan senyawa organik dengan
sifat imunosupresif yang digunakan dalam perawatan setelah transplantasi
organ alogenik untuk meredam aktivitas sistem kekebalan, hingga
oleh karena itu, menurunkan penolakan terhadap organ baru
.
●
Takrolimus (juga
disebut FK-506 atau Fujimycin) adalah obat imunosupresif yang
digunakan setelah transplantasi
organ untuk mengurangi aktivitas kekebalan tubuh pasien
sehingga mengurangi risiko penolakan transplantasi organ.
- Efek tubular langsung Sunting
⮚
Tubulus
berbelit-belit proksimal:
Antibiotik aminoglikosida (misal gentamisin), amfoterisin B, cisplatin, media radiokontras, imunoglobulin, manitol
●
Amfoterisin
B adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur berat dan leismaniasis.
Amfoterisin B efektif untuk mengobati infeksi jamur seperti aspergilosis, blastomikosis, kandidiasis, koksidioidomikosis, dan kriptokokosis. Untuk
beberapa jenis infeksi, amfoterisin B diberikan bersamaan dengan flusitosin.
Obat ini diberikan secara intravena.
Efek samping yang umum terjadi antara lain demam, menggigil, dan sakit
kepala setelah obat diberikan, serta gangguan
ginjal. Gejala alergi seperti anafilaksis dapat terjadi. Efek samping berat lainnya antara lain hipokalemia dan miokarditis. Amfoterisin B relatif aman digunakan pada pasien hamil. Terdapat formulasi dengan lipid yang memiliki risiko efek
samping lebih rendah. Obat ini termasuk dalam kelas poliena dan
bekerja dengan merusak membran
sel jamur.
Amfoterisin B adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur berat dan leismaniasis. Amfoterisin B efektif untuk mengobati infeksi jamur
seperti aspergilosis, blastomikosis, kandidiasis, koksidioidomikosis, dan kriptokokosis. Untuk beberapa jenis infeksi, amfoterisin B diberikan
bersamaan dengan flusitosin. Obat ini diberikan secara intravena.
●
Cisplatin
diberikan secara
intravena sebagai infus
jangka pendek dalam larutan saline untuk pengobatan kanker ganas. Obat ini
digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker, seperti sarkoma, beberapa karsinoma (misalnya, sel kecil kanker
paru-paru, karsinoma
sel skuamosa kepala dan leher dan kanker ovarium), limfoma, kanker
kandung kemih, kanker
serviks. Cisplatin sangat
efektif melawan kanker testis; tingkat kesembuhan akan meningkat dari 10%
sampai 85%
⮚
Tubulus
distal : NSAID (misalnya aspirin, ibuprofen, diklofenak ), penghambat ACE, siklosporin, garam
litium, siklofosfamid, amfoterisin B
●
Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS atau Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs))
adalah kelas obat yang sama-sama memberikan efek analgesik (antinyeri) dan
antipiretik (penurun panas), dan dalam dosis yang lebih tinggi berefek
anti-inflamasi. Istilah "nonsteroid" membedakan obat ini dari
anti-inflamasi lain yaitu "steroid",
yang bekerja menekan produksi eikosanoid. Istilah
ini pertama kali digunakan pada tahun 1960, digunakan untuk menjauhkan obat
baru dari tragedi iatrogenik terkait
steroid.
⮚
Obstruksi tubular: sulfonamid, metotreksat, asiklovir, dietilen glikol, triamteren.
●
Sulfonamida (atau
sering juga disebut obat sulfa) merupakan golongan obat-obatan yang
memiliki gugus fungsi sulfonamida. Golongan obat ini ada yang memiliki sifat antimikroba dan ada juga yang tidak. Obat sulfa yang tidak memiliki
aktivitas antibakteri misalnya sultiam yang digunakan sebagai antikonvulsan,
juga sulfonilurea dan diuretik tiazid. Sulfametoksazol merupakan sulfonamida
yang bersifat antibakteri.Alergi terhadap
sulfonamid sering terjadi. Insiden keseluruhan dari reaksi obat yang merugikan
terhadap antibiotik sulfa adalah sekitar 3%, atau angka ini dekat dengan
kejadian alergi karena penisilin; maka
obat yang mengandung sulfonamida diresepkan dengan hati-hati. Beberapa obat
atau bahan tamabahan makanan mengandung belerang seperti sulfat dan sulfit,
tetapi secara kimiawi tidak terkait dengan gugus sulfonamida, sehingga tidak
menyebabkan reaksi hipersensitivitas yang sama seperti yang terlihat pada
sulfonamida.Saat ini, sulfonamida jarang diresepkan di negara-negara maju,
tetapi sulfonamid masih merupakan obat antimikroba yang umum di negara
berkembang karena harganya yang murah.
- Nefritis interstitial akut Sunting
⮚
Antibiotik
β laktam, vankomisin, rifampisin, sulfonamid, siprofloksasin, NSAID, ranitidin, simetidin, furosemid, tiazid, fenitoin.
- Nefritis
interstitial kronisSunting
- Glomerulonefritis
akutSunting
Penyakit glomerular yang
diinduksi obat tidak umum tetapi beberapa obat yang terlibat. Lesi glomerulus
terjadi terutama melalui jalur yang diperantarai imun daripada melalui
toksisitas obat langsung.
●
Heroin dan pamidronat diketahui menyebabkan glomerulosklerosis segmental fokal
●
Terapi garam emas dapat menyebabkan nefropati selaput
- Penyebab
diabetes insipidusSunting
●
Amfoterisin B - terbalikkan pada dosis rendah, tak terbalikkan pada dosis
tinggi
●
Fluorida
- Nefrotoksin lainnyaSunting
●
Timbal, merkuri dan garam kadmium
●
Aristolochic acid, ditemukan pada beberapa tanaman dan dalam beberapa suplemen
herbal yang berasal dari tanaman tersebut, telah terbukti memiliki efek
nefrotoksik pada manusia.
●
Rhubarb mengandung beberapa nefrotoksin yang dapat menyebabkan
peradangan ginjal pada beberapa orang.
●
Asam fumarat, atau juga dikenal dengan bahan tambahan makanan E297
- DiagnosisSunting
Nefrotoksisitas biasanya dipantau melalui tes
darah sederhana. Penurunan bersihan kreatinin menunjukkan fungsi ginjal yang buruk. Level kreatinin normal
adalah antara 80 - 120 μmol/L. Dalam radiologi intervensi, semua tingkat
pembersihan kreatinin pasien diperiksa sebelum prosedur.
Kreatinin serum adalah ukuran lain dari fungsi ginjal, yang mungkin lebih bermanfaat secara klinis ketika berhadapan
dengan pasien dengan penyakit ginjal dini.
- EtimologiSunting
Kata nefrotoksisitas (/ˌnɛfroʊtɒkˈsɪsɪti/) menggunakan bentuk menggabungkan dari nephro- + tox- + -icity, menghasilkan "keracunan ginjal".
- Penanganan
1.
Perubahan Gaya Hidup
Perubahan
gaya hidup mampu menunjang proses pengobatan yang dilakukan, sekaligus
meningkatkan kualitas hidup pengidap. Ini beberapa perubahan gaya hidup yang
disarankan:
●
Berhenti merokok.
●
Konsumsi makanan sehat bergizi
seimbang.
●
Batasi asupan garam kurang dari 6
gram sehari atau setara dengan 1 sendok teh.
●
Olahraga secara teratur, setidaknya
150 menit dalam seminggu.
●
Kurangi atau hindari konsumsi
alkohol.
●
Melakukan diet sehat jika kelebihan
berat badan.
●
Hindari konsumsi obat antiinflamasi
non steroid, seperti ibuprofen. Jangan konsumsi obat tersebut tanpa anjuran
dokter.
2.
Terapi Obat-Obatan
Terapi
obat-obatan dilakukan untuk mengontrol gangguan kesehatan yang sudah dialami
pengidap sebelumnya. Berikut ini beberapa gangguan kesehatan tersebut:
●
Obat pengontrol darah tinggi, yang
berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, menjaga fungsi ginjal, dan
memperlambat terjadinya kerusakan ginjal.
●
Obat pengontrol kalium dalam darah,
yang berfungsi mencegah kelemahan otot dan meningkatkan detak jantung.
●
Antibiotik, yang berfungsi untuk
mengatasi infeksi bakteri pada ginjal.
●
Obat diuretik, yang berfungsi untuk
menyeimbangkan cairan dalam tubuh dan mencegah pembengkakan pada tungkai.
●
Obat pereda rasa nyeri, yang
berfungsi untuk meredakan rasa sakit di area punggung dan perut.
●
Obat pelemas otot saluran kemih,
yang berfungsi agar benda-benda asing dalam saluran kemih dapat dikeluarkan
dengan mudah.
3.
Prosedur Cuci Darah
Cuci
darah adalah prosedur yang dilakukan untuk membuang cairan, limbah, dan racun
yang menumpuk dalam tubuh. Proses tersebut seharusnya dapat dilakukan secara
alami oleh organ ginjal. Namun, ketika organ ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya tersebut, prosedur cuci darah dibutuhkan.
Sejauh
ini, ada 2 jenis dialisis yang umum dilakukan, yaitu:
●
Hemodialisis, yaitu prosedur yang
dilakukan menggunakan alat untuk membersihkan darah.
●
Dialisis peritoneal, yaitu prosedur
yang dilakukan menggunakan membran peritoneal perut untuk menyaring darah
kotor..
4.
Prosedur Transplantasi Ginjal
Prosedur
transplantasi ginjal umumnya dilakukan pengidap stadium akhir. Prosedur ini
dilakukan dengan mengganti ginjal pengidap dengan ginjal dari donor, yang sudah
disesuaikan dengan kriteria ginjal pengidap. Berikut dua kategori donor dalam
prosedur transplantasi ginjal:
●
Living-donor kidney transplant, yaitu ginjal yang didapatkan dari pendonor yang masih
hidup.
●
Deceased-donor kidney transplant, yaitu ginjal yang didapatkan dari pendonor yang baru
meninggal dunia. Tentunya atas izin pendonor saat masih hidup dan keluarga
terdekat.
Saat
ini, Indonesia masih menggunakan pendonor hidup untuk melakukan prosedur
transplantasi ginjal
Food toxic
Toxi food (Makanan berbahaya ) adalah jenis
makanan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Saat ini hampir semua makanan yang
kita makan mengandung bahan kimia yang berbahaya. Mulai dari makanan olahan
pabrik, sayur mayor, sampai makanan tradisional di pasar.
Jenis
jenis makanan yang merusak ginjal yaitu:
1.Makanan kaleng
Bagi penderita penyakit ginjal sudah seharusnya menghindari segala jenis
makanan kalengan, bahkan orang sehat sekalipun harus membatasinyaPerlu
diketahui bahwa sebagian besar makanan kaleng mengandung kadar natrium sangat
tinggi karena garam tersebut berfungsi sebagai bahan pengawet.
2. Makanan instan
Sama seperti makanan kalengan, makanan instan atau siap saji
juga mengandung kadar natrium yang tinggi. Contohnya seperti mi instan, pizza
beku, hotdog, kentang goreng beku, donat, atau makanan sudah matang yang
dibekukan.
3. Roti gandum utuh
Roti gandum utuh termasuk salah satu makannan yang merusak ginjal. Meski
menyehatkan, roti jenis ini nyatanya kurang baik di konsumsi penderita ginjal
sebab kandungan seratnya cukup tinggi. Semakin banyak dedak dan biji bijian
dalam roti gandum maka jumlah fosfor dan
kaliumnya juga tinggi .Alternatifnya
penderita ginjal bisa makan roti putih
5. Nasi merah
Serupa dengan roti gandum, nasi merah perlu dihindari
penderita penyakit ginjal karena memiliki kalium dan fosfor dalam jumlah tinggi
dibanding nasi putih. Satu cangkir nasi merah matang mengandung 150 mg fosfor
dan 154 mg kalium, sedangkan secangkir nasi putih matang hanya mengandung 69 mg
fosfor dan 54 mg kalium.
6. Aneka produk susu
Produk susu kaya akan berbagai vitamin dan nutrisi karena merupakan
sumber alami fosfor, kalium, dan protein.Sayangnya, beberapa jenis makanan atau
minuman dengan kandungan susu sapi kurang baik dikonsumsi penderita ginjal.
Untuk susu pengganti sebaiknya konsumsi susu almond.
Berikut adalah penjelasan menge kontaminasi fisik, kimia,
serta biologi:
●
Kontaminasi
fisik. Arti kontaminasi fisik adalah benda asing yang masuk kedalam makanan
atau minuman. Benda asing tersebut antara lain rambut, logam, plastik, kotoran,
debu, kuku dan lain-lain.
●
Kontaminasi
biologis. Arti kontaminasi biologis ialah suatu zat yang diproduksi mahluk
hidup, seperti manusia, tikus, serta hama yang makanan atau minuman.
●
Kontaminasi
kimia. Kontaminasi kimia meliputi herbisida, pestisida, serta obat obatan
hewan. Selain itu, ada juga yang bersumber dari lingkungan seperti udara atau
tanah serta polusi air. Kemudian ada juga migrasi dari kemasan makanan,
penggunaan zat aditif atau racun alami, serta kontaminasi silang yang terjadi
selama makanan diproses.
.
Food
safety
Food Safety atau Keamanan Pangan merupakan tindakan
pencegahan makanan/minuman dari risiko pencemaran zat-zat kimia, biologi, atau
lainnya yang mengancam kesehatan jika dikonsumsi.
Tindakan ini diterapkan dalam industri makanan karena
bersinggungan langsung dengan kebutuhan primer masyarakat sebagai konsumen.
- Berikut ini akan kita uraikan satu
persatu cara menjaga food safety dalam industri makanan:
1..Higienitas/Kebersihan dan Sanitasi Lingkungan
Kebersihan dan
sanitasi lingkungan produksi industri makanan wajib diwujudkan. Sejumlah
tindakan diupayakan demi mengendalikan dan mengelola beragam faktor risiko
kontaminasi atau keracunan bahan makanan/minuman supaya aman dikonsumsi.
2.Food Safety Dalam Industri Makanan
Share
Tweet
Share
food safety
Food Safety atau Keamanan Pangan merupakan tindakan
pencegahan makanan/minuman dari risiko pencemaran zat-zat kimia, biologi, atau
lainnya yang mengancam kesehatan jika dikonsumsi. Tindakan ini diterapkan dalam
industri makanan karena bersinggungan langsung dengan kebutuhan primer
masyarakat sebagai konsumen.
3. Aturan Perundangan Food Safety
Food Safety dijelaskan khusus dalam hukum di Indonesia,
tepatnya dalam Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 2004 dan praktiknya merujuk
pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 1096 Tahun 2011 mengenai Higiene Sanitasi
Jasa Boga. Dengan adanya regulasi itulah ditegaskan sanksi jika pelaku industri
makanan/minuman ketahuan belum menerapkan kebijakan Food Safety apalagi jika
sudah terlanjur muncul keluhan konsumen terkait risiko atau dampak kesehatan
akibat produk-produk yang dipasarkan.
4.Food Safety, GMP, dan Peningkatan Keuntungan Industri
Makanan
Setiap jenis industri termasuk makanan/minuman wajib
mengimplementasikan GMP atau Good Manufacturing Practice, yaitu cara produksi
yang baik dengan tujuan mewujudkan kualitas produk. Standar penerapan GMP
industri makanan biasanya mengacu pada sertifikasi oleh BPOM (Badan Pengawas
Obat dan Makanan) yang memberikan penilaian berdasarkan beberapa aspek yaitu:
●
Desain dan fasilitas
●
Pengendalian operasional (produksi)
●
Jaminan kualitas
●
Metode penyimpanan
●
Perlindungan dari hama/bakteri
●
Tingkat kebersihan karyawan
●
Pemeliharaan, perawatan, dan sanitasi
●
Penanganan dan regulasi limbah
●
Training
●
Edukasi ke konsumen
Penerapan Food Safety berdasarkan GMP akan meningkatkan
keuntungan industri makanan/minuman:
●
Reputasi positif perusahaan
●
Kepercayaan konsumen
●
Peluang menembus pasar global
Bagi semua pelaku industri makanan/minuman, kebijakan Food
Safety ini wajib diterapkan. Faktor-faktor penting mulai dari kebersihan dan
sanitasi lingkungan, higiene makanan, higienis sarana dan peralatan, dan
higiene individu/operator produk makanan. Berikut ini akan kita uraikan satu
persatu cara menjaga food safety dalam industri makanan:
1.Higienitas/Kebersihan dan Sanitasi Lingkungan
Kebersihan dan sanitasi lingkungan produksi industri makanan
wajib diwujudkan. Sejumlah tindakan diupayakan demi mengendalikan dan mengelola
beragam faktor risiko kontaminasi atau keracunan bahan makanan/minuman supaya
aman dikonsumsi.
Request Layanan
Praktik higiene dan sanitasi diupayakan sebagai tindakan
pencegahan resiko dan ancaman kesehatan secara detail mulai dari persiapan
produksi, pengolahan, penyimpanan, loading, pengemasan, sampai siap dipasarkan
ke konsumen.
Kebijakan seperti apakah yang dapat mewujudkan tujuan
kebersihan dan sanitasi industri makanan ini?
Perusahaan harus mewajibkan semua karyawannya untuk selalu
menjaga kebersihan tubuh dengan penyediaan fasilitas-fasilitas kebersihan untuk
mencuci tangan, mencuci wadah, dan pemisahan limbah makanan dengan hasil olahan
produk.
Tujuannya pun bukan cuma untuk produk-produk olahan yang
siap di pasaran, tapi kondisi lingkungan area produksi secara menyeluruh.
Artinya, kebijakan ini juga diterapkan di setiap sudut kantor, pabrik, lokasi
penyimpanan, ruang-ruang kantin, dan sebagainya. Melalui kebijakan higiene dan
sanitasi lingkungan inilah perusahaan mampu mewujudkan tenaga kerja produktif,
sehat, dan berkualitas.
2. Higienitas Makanan
Yang dimaksud sebagai makanan adalah semua bahan selain
obat-obatan yang dapat dikonsumsi, mengandung nutrisi, aman, dan higienis
karena masuk ke dalam tubuh manusia; berupa produk siap olah atau
disajikan/disantap langsung.
Higienitas makanan berarti kualitas yang sudah sesuai
standar kesehatan dan diawasi secara ketat sesuai dasar-dasar sanitasi.
Dasar-dasar penerapan
sanitasi meliputi:
●
Pengecekan dan pengawasan kualitas bahan baku/mentah
●
Storage/penyimpanan bahan
●
Sistem penyediaan dan aliran air
●
Perlindungan kontaminasi dari lingkungan produksi, perlengkapan,
dan tenaga kerja
Food safety dalam industri makanan diuraikan dalam lima
langkah ketat:
- .Sterilisasi Alat. Semua alat operasional pengolahan
produk makanan/minuman wajib steril demi mencegah risiko mikroorganisme
yang berasal dari tubuh manusia.
- Perlindungan Risiko Kontaminasi. Semua produk makanan
harus terlindung dari debu/kotoran lainnya, dengan wadah/pembungkus yang
aman.
- Penyimpanan dalam Lemari Es. Penyimpanan dalam lemari es
mencegah risiko pembusukan atau kerusakan produk makanan.
- Sistem Pemanasan Makanan. Mencegah risiko bakteri dari
jenis makanan yang harus disantap dalam keadaan hangat.
- Durasi Penyimpanan
Makanan. Semua produk makanan memiliki durasinya jika disimpan dalam wadah
atau pembungkus sehingga pengawasan mesti ketat dan detail.
3. Sarana dan Peralatan
Industri
makanan/minuman wajib memakai sarana dan peralatan yang dibuat dari bahan yang
aman, selalu bersih, dan tidak punya risiko reaksi dengan bahan makanan. Setiap
saran dan peralatan produksi produk itu juga sebaiknya dari bahan yang gampang
dibersihkan.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan juga diatur secara detail
bagaimana sarana dan peralatan itu dikelola demi mewujudkan tujuan higiene,
berdasarkan syarat-syarat berikut:
- Memisahkan
lokasi/wadah pencucian bahan makanan dari tempat produksi.
- .Semua perlengkapan wajib dibersihkan dan dicuci
menggunakan bahan deterjen.
- .Khusus untuk bahan makanan yang disantap secara mentah
atau tidak melalui proses pengolahan, metode pembersihan/pencuciannya
wajib memakai larutan kaporit atau kalium atau direbus dalam air mendidih.
- Penyimpanan semua
peralatan pengolahan produk makanan di tempat yang bersih dan aman dari
berbagai jenis hama/bakteri.
4. Higiene
Individu/Operator Produk Makana Semua individu atau operator produk makanan
wajib menjaga higenitasnya, sejak dari masa persiapan bahan makanan hingga
pengemasan untuk siap dipasarkan.
Industri makanan/minuman wajib memperhatikan faktor ini
secara seksama karena jangan sampai kecolongan jika ada tenaga kerja yang sakit
dan berpotensi menulari bahan makanan yang siap diolah. Bahkan masih dalam
Peraturan Menteri Kesehatan juga diatur secara spesifik mengenai aturan-aturan
tenaga kerja/operator produk makanan/minuman yaitu kepemilikan sertifikat
khusus, berbadan sehat sesuai keterangan dokter, penggunaan sarung tangan,
masker, celemek, penutup rambut, sepatu kedap air, dan sebagainya.
Efek toksik
Efek toksi adalah aksi tambahan dari obat yang lebih berat
dibanding efek samping dan merupakan efek yang tidak di inginkan .hal ini
tergantung pada dosis yang di berikan
Prinsip umum
●
Efek toksis yang di timbulnya oleh suatu zat akibatnya
sangat bervariasi ,tergantung dari zat target orang, mekanisme aksi, dan
besarnya dosis .menilai keberbahayaan suatu zat, tindakan pencegahan dan
pengobatan jika terjadi efek toksik atau keracunan
●
Efek toksik akan terjadi interaksi antara
ZB/ metabolitnya dg bagian
tertentu
mahluk hidup atau reseptornya
●
Bagian tertentu
à enzim, protein,
lemak, asam nukleat, organela
sel,
membran sel bahkan jaringan.
Berdasarkan target organ
●
Neurotoksik
●
Kardiotoksik
●
Nefrotoksik
●
Hepatotoksik
●
Immunotoksik
●
Hemotoksik
●
genotoksik
Berdasarkan Waktu dan tempat
●
Keracunan Akut → lokal, sistemik
●
Keracunan Sub
akut/Sub kronis → lokal, sistemik
●
Keracunan Kronis
→ lokal, sistemik
Berdasarkan Skala waktu timbulnya efek toksik
●
Persisten →permanen →luka parut
●
Transien/
temporer →sesaat/reversibel →narkosis
●
Laten → onzet lambat toksisitas terjadi tetapi gejala2
tdk terlihat setelah paparan →neuropati perifer
●
Kumulatif → paparan berikutnya akan meningkatkan
toksisitas dari paparan sebelumnya →fibrosis hati
Dampak efek toksik
Inflamasi
●
Nekrosis
●
Penghambatan enzim
●
Biochemical
uncoupling
●
Sintetis
mematikan (Apoptosis)
●
Peroksidasi
lipid
●
Terbentuknya ikatan kovalen
●
Neoplasma
●
Toksisitas
reproduksi
KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa :
- Ginjal
merupakan organ utama untuk membuang produk sisa metabolisme
yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. - Fungsi
ginjal yaitu :
- Menyaring
dan membuang limbah.
- Mengendalikan
keseimbangan air dalam tubuh.
- Mengatur
sel darah merah.
- Mengatur
tekanan darah dan kadar gram.
- Bagian
pada ginjal terdiri atas : korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis
ginjal.
- Toksisitas ginjal atau nefrotoksisitas adalah
toksisitas pada ginjal . Toksisitas ginjal merupakan efek beracun dari
beberapa zat, baik bahan kimia beracun dan obat - obatan, pada fungsi
ginjal. Toksisitas pada ginjal memiliki berbagai bentuk, dan beberapa obat
dapat memengaruhi fungsi ginjal dalam lebih dari satu cara. Nefrotoksin
adalah zat-zat yang menunjukkan nefrotosisitas.
- Penanganan
yang perlu dilakukan yaitu dengan cara:
●
Perubahan gaya hidup.
●
Terapi obat-obatan.
●
Prosedur cuci darah.
●
Prosedur transplantasi ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono
D.iwan dkk.(2009). Neurotransmitter Dalam Fisiologi Saraf Otonom
Hakim.2019.Keracunan
pada ginjal
Irianto.Abi
dkk.2017.Anatomi ginjal
Rahayu.muji.Solihat
irwan.2018.Toksikologi klinik