Contoh Tugas Komunikasi Bisnis (Tugas Kewirausahaan)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penerapan Prinsip Komunikasi Bisnis Dalam Melakukan Usaha
Masalah
komunikasi bersifat melekat atau inherent sehingga sangat penting bagi
kebutuhan manusia. Rasanya tidak mungkin seorang hidup sempurna tanpa
berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi merupakan “darah sebagai sumber
kehidupan” bagi setiap organisasi dan merupakan kunci sukses dalam karir bisnis
dan kehidupan pribadi seseorang.
Penerapan
komunikasi dengan pasar menjadi syarat mutlak bagi setiap produsen yang
menghasilkan produk secara besar-besaran yang ditunjukan kepada para konsumen
yang tidak dikenalnya. Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar juga berarti
suatu syarat mutlak bagi setiap pengusaha yang ingin menjamin kelangsungan
hidup perusahaannya dan terus maju berkembang.
Dalam
lingkungan bisnis, terdapat berbagai sarana komunikasi perdagangan yang dapat
dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan masyarakat konsumen.
Sarana-sarana komunikasi perdagangan yang tersedia diantaranya: pengiriman
surat, percakapan telepon, kunjungan pribadi, dan lain-lain.
1.2 Tujuan Komunikasi Bisnis
a)
Mendapatkan pemahaman penuh tentang
makna pesan yang diberikan kepada pihak lain, baik didalam maupun diluar
organisasi perusahaan.
b)
Mendapatkan tanggapan, tindakan, atau
persetujuan dari si penerima pesan seperti yang diharapkan si pemberi pesan.
c)
Penemuan diri (Personal discovery).
d)
Untuk berhubungan dan memelihara
hubungan dengan orang lain.
e)
Untuk meyakinkan.
f)
Untuk bermain dan menghibur diri.
1.3 Fungsi Komunikasi
Bisnis
Fungsi komunikasi dalam bisnis
terdiri dari:
a)
Fungsi Informatif
Aktivitas yang kita lakukan berperan
memberikan informasi tentang bisnis kita, pada saat yang mungkin bersamaan kita
juga mencari informasi tentang siapa pesaing kita, bagaimana kondisi perusahaan
dan kekuatannya pada market place.
b)
Fungsi Persuasif
Komunikasi diarahkan untuk
memberikan treatment agar orang lain merubah sikap, pendapat dan perilakunya
seperti yang diharapkan oleh komunikator dalam organisasi bisnis. Fungsi ini
dijalankan untuk membangun komitmen para pelakunya terhadap organisasi atau
lembaga tempat bekerja, dari mulai manajer hingga tukang sapu, sehinggu visi,
misi, strategi dan taktik dapat berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan
bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.
c)
Fungsi Kontrol
Tanpa adanya fungsi kontrol dalam
komunikasi bisnis, operasional organisasi tidak dapat berjalan secara efektif.
Artinya mengkomunikasikan atau yang harus dikerjakan atau tidak harus
dikerjakan oleh bawahan atau manajer sekalipun.
d)
Fungsi Emosi
Fungsi emotif meningkat ke penerapan
isi pesan, karena berkaitan dengan rasa suka tidak suka, benci dan cinta, puas
atau tidak puas, kegembiraan dan kesedihan, menyenangkan atau kedekatan
emosional lainnya.
Fungsi ini dapat berjalan efektif
bila ;
1.
Informasi yang disampaikan jelas,
akurat dan tidak mengandung ambiguitas
yang berlebihan
2.
Komunikasi yang dilakukan sekaligus
memperkaya skill bawahan
3.
Membuka saluran umpan balik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Efektivitas
Komunikasi
Efektivitas komunikasi ditentukan
oleh beberapa hal :
1.
Persepsi. Komunikator harus dapat
memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
2.
Ketepatan. Komunikan atau audience
memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran,
komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan
kerangka pikir komunikan.
3.
Kredibilitas. Dalam berkomunikasi,
komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya.
Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
4.
Pengendalian. Komunikan memberikan
reaksi/umpan balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus
bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan komunikator sehingga tidak melenceng
dari target komunikasi yang diharapkan.
5.
Kecocokan. Komunikator yang baik
selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan.
2.2 Proses Komunikasi Bisnis dalam Perusahaan
Ada lima komponen penting untuk
diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu:
a)
Pengirim pesan (sender atau
komunikator)
b)
Pesan yang dikirimkan (message)
c)
Bagaimana pesan tersebut disampaikan
d)
Penerima pesan (receiver atau
komunikan)
e)
Umpan balik (feedback) atau effect
f)
Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu maupun kelompok
yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai
berikut:
a.
Langkah pertama yang dilakukan
sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat
informasi untuk dikomunikasikan.
b.
Langkah kedua dalam penciptaan suatu
pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam
wujud kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk
menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.
c.
Langkah ketiga dalam proses
komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode).
d.
Langkah keempat, perhatian diahlikan
pada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi
seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan
tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu
memberikan penafsiran interprestasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
e.
Proses terakhir dalam komunikasi
adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan
kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima.
Suatu pesan atau informasi yang
disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
a.
Completeness (Lengkap)
b.
Conciseness (Singkat)
c.
Consideration (Pertimbangan)
d.
Concreteness (konkrit)
e.
Clarity (Kejelasan)
f.
Courtessy (Kesopanan)
g.
Correctness (ketelitian)
2.3
Penerapan Komunikasi Dalam Melakukan Usaha
Suatu
perusahaan hanya akan merealisasikan tujuannya jika setiap petugas bekerja
secara efisien dan ada kerjasama antara petugas yang satu dengan yang lain.
Salah satu faktor yang memungkinkan terjadinya disebutkan terakhir ini adalah
hubungan yang baik antara pemimpin dengan bawahannya. Bermacam cara untuk
mengadakan hubungan komunikasi antara seorang dengan lainnya. demikian juga
dalam perusahaan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain, yaitu dalam
pertemuan-pertemuan, berbicara melalui telepon, menirim surat, berbicara
langsung, pemberian laporan, pemberian petunjuk, dan pemberian perintah. Agar
terdapat suatu hubungan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan,
berkomunikasi itu pimpinan haruslah tetap memelihara sikap baik.
Komunikasi bisnis dapat dilakukan di dalam perusahaan dan
diluar perusahaan. Di dalam perusahaan komunikasi perlu dibina dengan baik
antara para karyawan agar mereka lebih yakin dengan produk yang dihasilkan maka
mereka sulit mengkomunikasikan produk tersebut kepada orang lain di luar
perusahaan. Kemudian komunikasi intern ini sangat penting untuk menjaga
kelancaran jalannya organisasi perusahaan sehingga tidak akan timbul
miskomunikasi antara bagian-bagian, seksi-seksi dalam perusahaan. Komunikasi
eksternal dilakukan perusahaan dalam hubungan dengan masyarakat, pemerintah
pada umumnya dan khususnya terhadap para konsumen atau langganan.
2.4
Proses Komunikasi Dalam Usaha
Sebagai
suatu organisasi, setiap perusahaan mempunyai tingkatan yang mengakibatkan
komunikasi di dalamnya. Apabila ada satu pihak kegiatan komunikasi menjadi
suatu mekanisme sosialisasi, integrasi dan peningkatan kerjasama, maka pada
pihak yang lain kegiatan itu merupakan pencerminan dari situasi sosialisasi dan
kerjasama yang dimaksud. Dengan demikian, maka setiap kegiatan komunikasi
mempunyai dua aspek yaitu aspek aktif dan aspek pasif. Aspek aktif berupa
kegiatan yang bertujuan mempengaruhi situasi dan dapat mengubahnya, sedangkan
aspek pasif adalah pencerminan situasi sosial yang memanfaatkan komunikasi tersebut.
Karena
itu, pengaruh komunikasi tergantung dari sikap komunikator itu sendiri, yaitu
untuk tujuan apa komunikasi itu dilakukan dengan maksud damai atau menimbulkan
pertentangan. Setiap proses komunikasi sekurang-kurangnya mempunyai 5 komponen
yaitu :
1.
Idea
tau kejadian yang akan diberitakan
2.
Komunikator
yang mengadakan kegiatan perumusan berita
3.
Pesan
yang dirumuskan dan disalurkan
4.
Mengintepretasikan
pesan
5.
Tujuan
kegiatan pemberitaan
Suatu lembaga bisnis harus mampu
menciptakan komunikasi antar manusia yang kondusif, baik yang bersifat internal
(menjalin hubungan baik dengan anggota komunitas) maupun yang bersifat
eksternal (menjalin hubungan dengan orang di luar komunitasnya)
Komunikasi antar manusia yang bersifat
internal bertujuan mempertahankan integrasi secara psikologis maupun sosial.
Efek dari stabilitas ini adalah tingkat produktivitas (baik kuantitas maupun
kualitasnya) yang akan meningkat.
Komunikasi antar manusia yang bersifat
eksternal diperlukan karena pusat pembelian biasanya terdiri dari beberapa
orang dengan kedudukan, wewenang, empati dan sikap yang berbeda-beda. Maksudnya
tentu saja bahwa diperlukan pendekatan komunikasi yang berbeda-beda agar dapat
mencapai orang-orang itu.
2.5 Tantangan Kompetensi
dalam Komunikasi Bisnis
Faktor hambatan yang biasanya terjadi
dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :
a) Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena
lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan
penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan
komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang
teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam
media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
b) Hambatan
Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan
dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik
adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang
kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yang digunakannya.
c) Hambatan
Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari
masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
2.6 Penerapan Komunikasi
dan E-Commerce
Bentuk perdagangan terbaru yang kian
memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan
barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media elektronik yang
popular digunakan saat ini adalah internet. Di dalam e-commerce, para pihak
yang melakukan kegiatan perdagangan perniagaan hanya berhubungan melalui suatu
jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan
media internet. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan
perusahaan, konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik serta
perdagangan barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce
digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan
dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat
diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi yaitu:
a. Electronic Markets (EMs) yaitu
sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli
dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian
lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan
fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi
tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi
pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi
penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang
ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
b. Elektronic Data
Interchange (EDI) adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data
transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara
organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh
International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media
elektronik”. Keuntungan menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat,
mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan pengiriman faktur yang cepat
dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
c. Internet Commerce adalah
penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk
aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan
produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain
pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau
sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti
memberikan keuntungan, antara lain:
a. Untuk
beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet
b.
Harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka
outlet retail di berbagai tempat
c. Internet merupakan media promosi perusahaan
dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah
d. Pembelian
melalui internet selalu akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai
di tempat pemesan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara umum komunikasi sangat berperan penting dalam
suatu melakukan usaha, karena bisnis atau usaha tanpa melakukan komunikasi akan
sangat merugikan perusahaan. Keberhasilan suatu produk ditentukan oleh citra
(image) yang positif dari konsumen (pemakai). Bila citra sebuah produk sudah
tertanam, konsumen akan mengalami ketergantungan yang sangat kuat akan produk
tersebut. Oleh sebab itu, bila ekspansi pasar telah dilakukan, harus segera
dilakukan juga penelitian (action research) untuk mengetahui posisi produk
berdasarkan citranya di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Nawangsari Sri, SE. Komunikasi
Bisnis, Edisi Diktat Kuliah Universitas Gunadarma. Jakarta.
Redi Panuju, Drs.
Komunikasi Bisnis, Bisnis Sebagai Proses Komunikasi, Komunikasi Sebagai
Kegiatan Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2014/12/contoh-makalah-komunikasi-bisnis.html/ diakses pada tanggal
selasa, 6 september pukul 12:47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar